Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti anggaran pendidikan dan kesehatan yang jumlahnya sangat besar. Tapi, kenyataan di lapangan masih jauh dari maksimal.
Jokowi ingin anggaran besar di bidang pendidikan dan kesehatan dialokasikan dengan tepat. Belanja dari anggaran benar-benar tepat sasaran dan menghasilkan dampak baik dan maksimal.
"Jangan sampai anggaran yang semakin meningkat tapi hasilnya tidak maksimal atau belum maksimal," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Selain infrastruktur, peningkatan kualitas siswa juga tidak bisa diabaikan. Kompetisi antarnegara yang semakin sengit menuntut sumber data manusia yang juga berkualitas.
"Saya minta alokasi dana pendidikan betul-betul digunakan secara efektif untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan saya tekankan agar-akses siswa terutama siswa miskin betul-betul memperoleh pendidikan dan menjadikan ini sebuah prioritas," jelas Jokowi.
Sementara di bidang kesehatan, belanja anggaran harus bisa meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan. Perbaikan akses dan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan juga tidak bisa diabaikan.
"Saya kira dua hal mengenai pendidikan dan kesehatan yang paling penting adalah merombak memperbaiki strategi pembiayaan, strategi anggaran sehingga betul-betul bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat," pungkas Jokowi.